selamat datang

great lawyer....
semoga menjadi kenyataan...amin
anda berkunjung, mohon doa ya:)

Kamis, 10 Mei 2012

apa yang akan terungkap ketika seseorang datang kepada anda dan bertanya perihal hobi anda? kalau saya, pasti saya tidak akan menjawab secara cepat, karena saya harus berfikir barang beberapa menit untuk memikirkan apa ya hobi saya? lagi-lagi jawaban klasik yang selalu bertahan dari jaman mengisi biodata jaman SD sampai sekarang, hobi saya adalah membaca, dan hanya itu jawaban yang bisa saya berikan. Namun, seiring bertambahnya hal-hal yang saya ketahui saat ini, sepertinya membaca ataupun menulis tidak pas saja dikelompokkan menjadi suatu hobi, tapi itu memang kebutuhan atau pada tingkatan yang lebih ekstrim sedikit menjadi keharusan, layaknya makan, tidur, mandi, atau yang lain. Kalau begitu, "fix" saat ini saya kehilangan jawaban untuk pertanyaan yang satu itu.

Karena saya memandang itu adalah masalah, menjadi hal yang lumrah saya berfikir untuk menyelesaikannya. Hingga, pada hari rabu kemaren seperti disiram oleh air ilham akhirnya saya dipertemukan dengan hobi saya. Saya tidak menyebutnya hobi baru, karena ganjil saja rasanya membentuk sebuah kebiasaan hanya dalam hitungan hari. Mungkin lebih tepatnya, hari itu hanyalah sebagai pengingat bagi saya, bahwa ada loh! hobi lain saya yang tidak pernah saya sadari, tetapi memiliki efek yang luar biasa bagi saya. Lagi-lagi tanpa saya sadari.

melihat kondisi itu, saya kembali tersadar bahwa hal-hal remeh temeh dalam sepersekian detik lamunan kita ternyata bisa mengubah keajegan yang telah terbangun dalam kehidupan kita (sadar maupun tidak).

baiklah teman, saya akan mencoba bercerita tentang hobi baru ini dan sepersekian detik lamunan saya yg membawa saya pada jawaban terhadap pertanyaan baru mengenai hobi.

Rabu, 08 Mei 2012

Rabu pagi sekitar pukul 07 00 WIB saya sudah berada di stasiun Pondok Cina Depok. Seperti ribuan pagi yang telah disaksikan oleh tembok-tembok stasiun ini, pemandangan yang tercipta adalah lalu lalang puluhan atau mungkin ratusan manusia sibuk yang seolah berlomba dengan waktu, pengamen jalanan yang menukar suara alakadarnya dengan koin-koin rupiah, ibu-ibu yang menjajakan sarapan, pengemis yang memasang tampang sememelas mungkin, dan lainnya. Sambil sesekali teriakan dari pengeras suara mengenai jadwal kereta dan peringatan untuk hati-hati menyeberangi rel.

siapapun pasti tidak menikmati pemandangan ini, karena pagi yang biasanya dijemput dengan perasaan suka malah berubah suram melihat wajah-wajah orang yang "prematur kelelahan". Tetapi, tidak dengan saya, justru pemandangan ini merupakan hal yang menarik bagi saya. Mengambil posisi duduk di pojokan, berbekal sarapan dagangan ibu-ibu yang lalu-lalang dan earphone di telinga, selanjutnya saya pasti memperhatikan manusia-manusia sekitar dengan segala kegiatannya.

mungkin, bagi sebagian orang, ini adalah hal yang dilarang. Kata orang tua saya pun, tidak baik untuk memperhatikan orang lain. Tapi maaf, justru saya mengabaikan nasihat-nasihat semacam itu. Bagi saya, ada sensasi yang lain, seperti "must be something" dengan melakukan kegiatan seperti itu. Dari apa yang saya lihat dan saya dengar, itu seperti ditulis oleh ingatan saya dan menusuk ke kalbu apabila itu "tontonan" yang memilukan.

misalnya saja seperti hari itu (masih banyak hari-hari yang lain), saya melihat sepasang suami isteri (mungkin) yang tidak biasa. Si suami yang "maaf" buta menggendong istrinya yang lumpuh berjalan dan masuk ke kereta. Apa yang saya liat itu membuat sebuah goresan di hati saya yang selanjutnya bercabang-cabang dengan ungkapan kekaguman dan otak merekam rekat apa makna yang harus saya ambil. Bahwa hidup dan kehidupan bukan masalah lengkap atau tidaknya organ tubuh anda, tetapi seberapa besar cinta untuk saling melengkapi.
di dalam kereta, saya menemukan seorang bapak (mas kali ya) yang pura-pura tidur ketika ada seorang wanita hamil yang berdiri di depannya. Hingga seorang bapak yang cukup renta berdiri dan mempersilahkan wanita itu untuk duduk. Ironis bukan? saya tidak tahu apakah si mas-mas tersebut penganut kesetaraan gender mutlak. tetapi ini masalah lain. Masalahnya bukan gender, dia lelaki dan dia perempuan, tetapi ini masalah kepatuhan. Jelas-jelas ada tulisan yang menyatakan bahwa wanita hamil adalah penumpang prioritas untuk mendapatkan tempat duduk.

hanya dua kejadian penting yang tertangkap mata, tetapi hari itu saya berasa kaya dengan makna-makna yang telah diberikan oleh mereka. Saya belajar untuk mensyukuri setiap inci yang saya peroleh, saya belajar tentang cinta yang melengkapi, dan saya belajar tentang menjadi manusia yang peduli.

ternyata benar filosofi adat saya yang menyatakan bahwa "Alam Takambang Jadi Guru", bahwa apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan di sekitar kita menjelma seperti laboratorium Mahabesar untuk kita belajar tentang kehidupan ini.

jadi, apa hobi saya? hobi saya adalah melihat-lihat. Cukup menarik kah?

Tidak ada komentar: