selamat datang

great lawyer....
semoga menjadi kenyataan...amin
anda berkunjung, mohon doa ya:)

Senin, 13 April 2009

manusia semakin tak menentu


hari yang tidak akan pernah terlupakan dalam 19 th kehidupanku....hari itu rabu, 08 april 09 ya tepatnya 24 jam sebelum pesta rakyat digelar. Aku bersama ke lima temanku mengalami hal yang sulit aku jelaskan dengan kata-kata. Why? cause...mencoba untuk menceritakan hal itu, berarti mengingatnya dan membuat perasaan ku tak karuan tentang zaman ini, ntahlah namanya sedih, bingung, dan tertawa seolah menjadi satu dan teraduk-aduk dalam jiwaku....

hari itu aku pergi ke pengadilan negeri jakarta pusat dengan tujuan mengambil putusan yang berhubungan dengan hukum kesehtan. Alhasil yang kudapatkan sesampaina disana adalah kebosanan yang tak terhingga. Bayangkanlah! aku dibuat menunggu oleh pegawai disana kurang lebih 3 jam lamanya, dan selama hitungan waktu itu aku hanya bisa duduk, terdiam dan menghitung orang yang berlalu lalang tanpa ku tahu siapa mereka.YA...sebenarnya hal ini telah kuduga sebelumnya, akan tetapi karena aku terlalu niat untuk melangkahkan kaki ini kesana, jadilah aku pergi tanpa ditemani satu pun teman-teman satu team.
setelah menyimpan segala rasa kebosanan ku, waktu itu pun berakhir dengan didapatkannya apa yang aku inginkan. Sampai saat itu pun aku sudah merasa senang karena akhirnya tugasku hampir mendekati sempurna. Aku dan beberapa teman ku pun melangkah dengan ringan untuk menuju kediaman kami masing2. Rasa gembira pun ku rasakan ketika tergambar dalam benakku bahwa aku akan mendapatkan long weekend yang bisa membuat ku rehat dari kebisingan dan kesibukan dunia ku sesaat

Namun, semua ini tidak pernah ku sagka keberdaannya...
aku dan beberapa temanku memutuskan untuk memilih pulang dengan kereta ekonomi AC, aku sangat setuju karena mengingat pastilah di jam-jam seperti itu ekonomi biasa bukanlah pilihan yang bagus untuk kami. Setelah bersabar beberapa jam untuk menantikan datang nya kereta, akhirnya aku bisa bernafas lega karena itu kereta udah ada di depan ku.

Walaupun berdiri, aku tetap merasa nyaman, ya,,setidaknya gak sesak kayak kemaren2 aku naik ekonomi biasa. Untuk mengisi waktu aku dan temen2 pun ngobrol kesana kemari yang bikin kita ketawa ngakak abizzzz. Tak lama kemudia, kereta pun memesuki stasiun manggarai. Dari dalam kereta aku kaget bgt karena itu stasiun uda kayak lautan manusia aja. Kebetulan aku yang berdiri agak ke pintu, ketika pintu dibuka aku kedorong sama orang yang masuk hingga kaki ku pun tidak menyentuh lantai kereta. KAki ku sakit banget karena udah gak tahu lagi ada dimana, sementara aku berusaha untuk terus bertahan agar nenek yang pingsan dibawahku tak tertimpa badan ini. Keributan pun terjadi dalam kereta, suara teriakan wanita, tangisan anak-anak, dan caci-maki para bapak-bapak

dan aku terus dengan posisi seperti itu sampai di UI

Setelah semuanya berakhir, aku gak tahu...aku merasa lelah yang amat sangat. Lelah badan dan pikiran juga. MUngkin hal seperti ini menjadi hal yang biasa bagi orang lain, namun, tidak bagiku pribadi. Aku merasa manusia sekarang khususnya manusia indonesia semakin tidak menentu. Sabar dan mencoba untuk tenag sepertinya telah jauh meninggalkan kepribadian bangsa ini. Individualistis dan keegoisan mengalahkan perasaan mereka untuk bertepasalira dengan sesama. Hal ini aku rasakan ketika aku berada di kereta. Dimana seorang ibu hamil 8 bulan berdiri didepan seorang pemuda yang pura-pura gak tahu keberadaan ibu itu. Hal ini membuat ku semakin lelah

tapi, sudahlah...aku pun tidak berhak untuk memvonis semua itu, mungkin aku juga bersikap seperti itu.
Sesampainya aku di asrama, pembicaraan via telepon yang sempat terputus dengan ayahku ku sambung lagi. Ayah menanyakan keberadaan dan keadaan ku setelah "insiden itu". Hal baru yang kudapatkan dari cara berfikir ayah ku adalah ayah menyatakan kepadaku bahwa memang tak mengenakkan hidup seperti orang2 kereta...ha ha ha
maksud ayah ku adalah menginginkan ku berfikir bahwa hidup di kota besar seperti Jakarta tidak butuh tenaga, tetapi uang, kekuasaan, dan kecerdasan

Pengalaman 2 jam di kereta dengan segala keluhan ku, dan pernyataan2 singkat dari ayahku pada hari itu memberikan aku suatu ilmu baru yang tidak ada ku pelajari di kampus. Kelelahanku memberikanku arti baru dari kehidupan

memang tak selamanya hal yang tidak menyenangkan itu berbuah petaka
jadikan lah yang pahit itu manis bagi kita

Tidak ada komentar: